Maka Saksikanlah! *hanya meluapkan rasa
Dan
benar menggenggam bara api itu tetaplah panas. Sebaik apapun kita memegangnya,
tetaplah panas. Apalagi ketika memutuskan untuk turun tangan dan ikut berperan.
Semakin banyak caci dan prasangka menyasar. Kadang sering dalam hati mengeluh, “Aku
lelah, Yaa Allah.” Tapi kembali keluh itu hapus oleh kalam-Mu yang menjadi
inspirasi mottoku “Bergerak atau tergantikan”.
Pernah
juga terpikir, kata caci apa yang pernah lisan ini keluarkan, keputusan apa
yang pernah dibuat dengan landasan tendensi yang menyimpang dari keadilan dan
kebenaran. Sampai diri ini berani bersaksi untuk mempertanggungjawabkan
semuanya. Hingga mengapa masih ada maki yang suka menyapa.
Tapi
barangkali karena mereka semua peduli dan memerhati, tapi dengan cara yang
berbeda. Dan pada akhirnya aku mengerti mengapa Kau menjadikannya pada
peringkat pertama dari orang-orang yang Engkau berikan naungan pada hari tidak
ada naungan selain naungan-Mu. Pemimpin yang adil. Ternyata begitu berat. Tak pantas
dicari. Hanya bisa jadi obsesi. Bukan ambisi. Sambil terus isi kapasitas dan
kualitas diri. Karena visinya buka predikat sebagai pemimpin, tapi sebagai
manusia yang Kau pilih jadi peringkat pertama beroleh naungan-Mu pada hari
dimana tak ada naungan selain naungan-Mu.
Do’a
kami,
Yaa Muqallibalqulub tsabbit qalbi ‘aladdinik.
Jadikanlah pada niat kami keikhlasan, bukan karena perhiasan, atau karena kemilau ciptaan-Mu.
Jadikanlah pada perilaku kami kesahajaan dan keteladanan.
Jadikanlah pada tekad kami kesabaran untuk menetapi jalan-Mu.
Jadikanlah pada awal, tengah, dan akhir usia kami keridhaan-Mu.
Jadikanlah pada hati, wajah, perkataan, dan perbuatan kami, cahaya-Mu.
Jadikanlah benar, bahwa akhirat di hati kami, dan dunia dalam genggaman tangan kami.
Lindungi kami dari segala nifaq.
Sesungguhnya kami terlampau zhalim dan Engkau Maha Pengampun. Kami terlampau bodoh untuk banyak prasangka dan Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang nyata dan tersembunyi.
Aamiin.
Yaa Muqallibalqulub tsabbit qalbi ‘aladdinik.
Jadikanlah pada niat kami keikhlasan, bukan karena perhiasan, atau karena kemilau ciptaan-Mu.
Jadikanlah pada perilaku kami kesahajaan dan keteladanan.
Jadikanlah pada tekad kami kesabaran untuk menetapi jalan-Mu.
Jadikanlah pada awal, tengah, dan akhir usia kami keridhaan-Mu.
Jadikanlah pada hati, wajah, perkataan, dan perbuatan kami, cahaya-Mu.
Jadikanlah benar, bahwa akhirat di hati kami, dan dunia dalam genggaman tangan kami.
Lindungi kami dari segala nifaq.
Sesungguhnya kami terlampau zhalim dan Engkau Maha Pengampun. Kami terlampau bodoh untuk banyak prasangka dan Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang nyata dan tersembunyi.
Aamiin.
Tulisan
ini bukan untai kata gombal. Jika kau yang membaca merasa begitu, maka tak usah
dibaca. Jika tidak, maka bantu kami untuk mengamini.
Abu Hurairah ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِى اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجَلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنَّى أخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأخفَاهَا حتَّى لاَ تَعْلَمُ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَلِيْلً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ.
”Terdapat 7 golongan yang akan mendapat lindungan arasyNya pada hari yang tiada lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yand adil; pemuda yang masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang hatinya terpaut pada masjid; 2 lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan Aku Takutkan Allah; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya kerana Allah SWT.” (HR. Muslim)
Tembalang, 22 November 2013.
#Senyum ini masih ingin tersimpul hingga mati. Agar tak tergantikan kecuali ajal menjemput.
#Senyum ini masih ingin tersimpul hingga mati. Agar tak tergantikan kecuali ajal menjemput.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus