Bung Adillah
Bung, jalan-jalanlah dulu… Jangan kau langsung pulang ke rumah Coba kau lihat dunia
Sebab kalau tidak, kau tak akan dapat apa-apa
Kau akan terlalu bangga dengan kebesaranmu, berikut istana dan makanannya
Lalu kau lupa tentang hakikat, dan matamu terbutakan
Kau menganggap abadi ambisi, lalu kau tak menganggap penting nurani
Akal sehat terlalu banyak kau gunakan untuk berprasangka
Lidah mungilmu terlalu banyak kau pakai untuk mencibir di halaman belakang rumah tetanggamu
Cobalah sini kau tengok sedikit,
Tak perlu kau melebih atau terlalu bangga dengan istana berikut mahkotamu
Tak melulu semuanya adalah timur, atau barat
Matamu memanglah dua, tapi kau bisa melihat banyak hal
Lidahmu memanglah satu, tapi kau bisa mengatakan banyak hal
Telingamu memang dua, tapi kau bisa mendengar banyak hal
Otakmu masih terlau bersih, sehingga kau amat bagus sebenarnya untuk mencerna
Jangan kau palingkan mukamu ke arah arang yang makin legam
Tapi tengoklah kesini
Duduk barang sesaat di sampingku
Biar kuajari kau bagaimana cara berdiri tegak yang tak terlalu busung dadanya
Biar kuajari kau bagaimana cara menatap mantap yang tak terlalu mendangak dagunya
Biar kuajari kau bagaimana cara tidak mubazir dalam ceritamu
Bung, kendalikan perahu layarmu… Jangan sesumbar membentang layar, kerana layar kadang tak baik jika terlalu lebar dibentang
Adillah, Bung!
0 komentar: